Thursday, May 10, 2007

Perempuan di titik nol...

Dapat email hari ini ada pertunjukan "Monolog Teater Satu Lampung PEREMPUAN DI TITIK NOL karya Nawal el-Saadawi ".
Saya teringat perempuan saya dulu cerita "samar-samar" mengenai novel ini. Sungguh menyesal, kenapa dulu tidak menyempatkan secara "sembunyi-sembunyi" untuk ikut membacanya dan mencoba berdialog (tidak bermonolog) dengannya sambil riuh-rendah karena pasti akan sangat menyenangkan...

Tapi mungkin selalu saja ada alasan untuk lagi-lagi tidak mengikutinya dengan tidak adanya waktu luang untuk melihat pertunjukan monolog tadi. Selalu saja... Mungkin dia cuman tersenyum dan bilang: "... Ya kamu memang kamu..." Dan saya akan menjawab juga sambil tersenyum: "...Iya, makanya terangin aja deh. Kamu yang bermonolog di depanku..."
Yaahhh, perempuan di titik nol. Katanya ini berkisar pada suatu kondisi seorang perempuan yang dihukum mati karena "mereka" takut membiarkannya hidup. "Mereka" tahu bahwa selama dia masih hidup, "mereka" tidak akan aman, bahwa dia akan membunuh "mereka". Hidupnya berarti kematian "mereka" dan kematiannya berarti hidup "mereka". Dan dia telah menang atas keduanya: KEHIDUPAN dan KEMATIAN, karena dia sudah tidak lagi punya hasrat untuk hidup dan juga tidak lagi merasa takut akan mati. Dia tidak mengharapkan apa-apa, dia tidak takut apa-apa...

Akhirnya, saya juga tidak pernah tahu alasan perempuan saya cerita tentang ini di suatu hari itu, dan bagaimana menerjemahkan pada saat yang tepat pada kondisi yang dia inginkan. Yang saya tahu, dia masih ada hasrat untuk mencintai dan terus menaungi saya dimanapun saya berada, karena dia selalu bernyanyi, bersenda-gurau dan bermain...

0 Comments:

Post a Comment

<< Home